I Hate This Part

I Hate This Part

Cikarang, 4 November 2008

Malam itu, seperti malam biasanya, gua nggak bisa tidur. Kafein ini ternyata belum berhenti bekerja. Daripada memikirkan efeknya ke otak, gua sibuk mencari inspirasi baru di dunia maya. Setelah bertarung dengan akses internet yang semakin lama semakin lambat, gua berhasil men-download lagu terbaru pussycat dolls, i hate this part.

I can't take it any longer
Thought that we were stronger
All we do is linger
Slipping through our fingers

I don't want to try now
All that's lefts goodbye to
Find a way that I can tell you


Gosh!Lagu ini persis sama dengan pengalaman gua sendiri. Suatu hubungan itu ternyata lebih rumit dari dugaan gua sebelumnya. Entah karena pria yang satu ini unik atau memang momennya yang nggak tepat. Sebenarnya momen itu tidak bisa diprediksi, sama seperti pertemuan gua dengan pria itu. Jadi bukan momennya yang nggak tepat tapi mungkin bisa dibilang keadaan yang membuat hubungan ini jadi semakin nggak jelas.
Pria itu sama seperti pria kebanyakan. Tapi gua merasa sangat nyaman ada di sekitarnya. Kenyamanan seperti ini membuat gua lupa segalanya. Otak gua nggak bisa berpikir rasional. Dan gua membiarkan segalanya berjalan tanpa kendali. Seperti dongeng dalam dunia semu. Gua nggak sadar kalau waktu sudah bergerak terlalu cepat dan rasa ini makin sulit ditolak keberadaannya.
Gua sekarang ada di lingkaran ketidakpastian. Dan segala sesuatunya membuat gua bingung. Perasaan ini menjadi nggak karuan. Senang dan sakit menjadi hal yang biasa. Gua menyangkalnya habis-habisan hanya agar sakit ini tidak berkepanjangan. Bisakah gua membiarkan ini begitu saja? Apakah pikiran yang masuk akal itu akan gua buang jauh-jauh? Hanya untuk sedikit kebahagiaan? Siapa yang akan menang? Ego atau rasionalitas?
Setelah peperangan dalam diri yang cukup panjang, akhirnya gua tiba di satu bagian. Bagian yang paling gua benci. Saatnya untuk menentukan sikap. Sudah bukan waktunya untuk bermain-main dengan ego. Sekarang saatnya rasionalitas yang memegang kendali. Gua tahu ini nggak bisa dilanjutkan lagi. Hanya akan membuat salah satu dari kita tersakiti. Persepsi yang cukup jauh dan perbedaan yang sulit untuk disatukan membuat gua semakin yakin. Tidak ada gunanya membuang-buang waktu dan pikiran.
Pria ini nggak bisa dengan mudahnya gua lupakan. Ada hal-hal istimewa yang sulit dihilangkan. Tapi kita hidup di dunia nyata bukan mimpi. Kenyataan itu harus kita hadapi, seberapa pun sulitnya. Gua bukan sok bijaksana atau menggurui. Gua hanya nggak mau tersakiti untuk kesekian kalinya.
Memutuskan untuk berhenti adalah hal tersulit di hidup gua sampai saat ini. Jadi jangan pernah menganggap ini sepele. I mean it!Ini nggak gampang. Tapi gua harus melakukan ini semua. Sekali lagi karena gua nggak mau membuang-buang waktu dan pikiran kita dengan sesuatu yang jelas-jelas nggak akan pernah berhasil. Mungkin saja bisa. Tapi segitu berharganyakah sampai mengharuskan gua berkorban sejauh itu?Gua rasa nggak.
Perasaan gua untuk pria itu nggak akan pernah berubah. Rasa peduli dan dukungan itu akan tetap ada. Tapi tentu saja dalam kondisi yang berbeda.
Gua harap pria itu tahu apa yang gua rasain saat ini. Sedih karena akan kehilangan dia. Marah karena akhirnya perpisahan ini terjadi juga. Sekaligus bahagia karena ada kenangan manis dengan pria itu.

I know you'll ask me to hold on
And carry on like nothings wrong
But there is no more time for lies
I can't take it any longer
I hate this part right here
And I just can't take these tears
But I gotta do it

Dedicated for : LT

Comments