Book Review : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie




Cikarang, 12 Maret 2018


Judul posting kali ini aku hanya mencantumkan nama pengarang, tanpa judul. Kenapa ? Karena aku akan membahas 2 judul dengan pengarang yang sama. Nama pengarangnya sangat panjang dan susah dieja, jadinya terpaksa copy paste dari google supaya ga salah. Penasaran dengan identitas pengarangnya, karena di salah satu bukunya hanya ada identitas singkat tanpa kejelasan berarti. Aku lebih sering baca buku dengan pengarang luar daripada lokal. Jenis buku pengarang lokal adalaj chicklit atau buku romance yaaaaaang udah ga sesuai dengan usia,hahaha. Setelah mendapat rekomendasi pengarang lokal, tentu saja langsung dicoba.

Buku Pertama, Semua Ikan di Langit

Buku ini bercerita tentang sebuah Bis yang diajak berkeliling dengan ikan terbang. Penumpang pertama dan abadi Bis itu adalah seoarang anak lelaki dengan jubah panjang. Mereka berkeliling berbagai tempat, menemui mahluk-mahluk unik seperti kecoa yang bisa berbicara atau Pohon Pesawat. Di berbagai tempat itu, Bis melihat kejadian-kejadian yang mengajarkan tentang kehidupan, yang baik dan buruk. Sebagai contoh, tentang dua toko roti yang mereka kunjungi. Toko pertama mengusir anak lelaki kumuh itu karena tidak memiliki uang. Toko yang satunya berbuat sebaliknya, pemilik toko membekali anak lelaki dengan berbagai macam roti. Sampai pada suatu hari, mereka bertemu dengan anak lelaki lain yang berbeda dengan penumpang abadinya. Dua anak lelaki itu ‘berperang’ untuk menentukan pemenangnya.

Ceritanya sangat menarik dan tipe buku yang aku suka. Buku tentang kehidupan. Anak lelaki itu adalah gambaran Tuhan, yang mmberikan berkat dan hukuman bagi yang layak. Cerita tentang bagaimana Bis, atau kita, dapat mencintai Tuhan dengan tulus setelah melihat segala perbuatan maha kuasa-Nya. Cerita ringan, sangat menghibur tapi juga mengingatkan kita tentang perbuatan yang berkenan di hadapan Tuhan. Buku yang bagus untuk dikoleksi dan menjadi alasan untuk membaca buku yang kedua.

Buku kedua, Jakarta Sebelum Pagi

Buku yang direkomendasi teman baik saat kuliah. Dia termasuk penyuka buku, jadi rekomendasinya pasti akurat. Buku ini termasuk sulit dicari, pesan via online, datang langsung ke toko..jawabannya sama, stock out! Rasanya sedih banget, karena aku sudah punya 2 alasan kuat harus baca buku ini. Akhirnyaaa...dapat juga di gramedia online, dengan design cover terbaru (cetakan kedua).
Buku ini bercerita tentang Emina, tokoh utama wanita yang yatim piatu. Emina masih memiliki kakek nenek yang sering dikunjunginya. Beberapa hari terakhir, Emina menerima balon dengan bunga, tanpa pesan. Penasaran, Emina mencari tahu siapa stalkernya. Dalam pencarian itu, dia bertemu dengan anak perempuan yang bekerja di toko bunga, pecinta sejati teh. Seorang pemuda dengan serangkaian phobia akibat masa lalu kelam dan traumatis. Pencarian stalker ini berlanjut dengan perjalanan Emina ke berbagai lokasi di Jakarta, sebelum pagi sesuai surat-surat yang Emina baca. Akhir cerita ini adalah misteri yang terungkap dan tentu saja, Emina jatuh cinta dengan stalkernya.
Gaya berceritanya beda bangeettt dengan buku pertama. Jauh dari ekspetasinya. Nyaris ga percaya kalau pengarangnya sama. Menurut aku ini hal yang cukup sulit, contohnya Dan Brown. Dan Brown punya tipe bercerita yang sama di setiap buku. Setelah penantian panjang, awal cerita tidak sesuai ekspektasi, tapi dengan cerita seringan ini, materinya padat. Kita bisa belajar tata cara minum teh dan sejarah Jakarta tempo dulu. Dengan cerita yang tidak biasanya, diakhiri dengan kisah yang menarik. Ringan dan menghibur. Worthed!

So, that's it untuk review buku kali ini...See u next time... 

Comments