Permen Coklat
Cikarang, 23 Juli’08
Kamu tentu pernah makan permen coklat
Tapi ingatkah waktu kamu kecil dulu?
Saat permen coklat sesuatu yang sangat berharga
Ingatkah kamu
Waktu kamu sangat iri melihat teman-temanmu yang lain
Bisa menikmati coklat sampai 2 atau 3 kali
Rasanya sebal kalau kamu hanya bisa
Melihat dari luar jendela toko permen coklat yang dipajang
Warna-warninya membuat kamu semakin ingin
Kata teman-temanmu, rasanya enak sekali apalagi saat meleleh di mulut
Coklatnya terasa sekali
Rasanya tidak bisa menahan lagi untuk mencobanya
Tapi Ibumu pasti akan marah dan mengatakan itu akan membuatmu sakit gigi
Menarikmu jauh-jauh dari jendela toko
Dan kamu hanya terus mengingat warna dan bentuk permen coklat itu
Menggambarnya di buku harianmu
Ada juga di buku pelajaran gambarmu
Guru gambarmu hanya memberi nilai 7
walaupun crayon warna coklatmu habis
hanya untuk membuat permen coklat itu tampak nyata
tidak terasa ternyata waktu cepat berlalu
dan umurmu semakin bertambah
tapi keinginan memakan permen coklat itu berkurang
kamu sudah lupa karena begitu banyak hal yang harus dipikirkan
bahkan mungkin toko permen itu sudah tutup
suatu hari kamu ingat permen coklat itu
dan fantasi untuk memakannya lagi, lagi dan lagi
anehnya teman-temanmu sudah tidak peduli dengan permen coklat itu
apa mereka sudah menemukan yang lebih enak lagi?
Kamu tidak akan peduli
Permen coklat itu sudah di tanganmu
Tidak ada Ibu yang melarangmu
Atau uang logam yang tiba-tiba hilang saat kamu ingin membeli coklat dulu
Ayo cepat buka!
Kamu sudah lama ingin memakannya bukan?
Ayo!Tunggu apa lagi?
Bagaimana?Enak?
Kamu tidak berkomentar
Aku rasa kamu tidak menikmatinya lagi
Kenapa rasanya tidak sehebat dulu?
Apa karena aku sudah semakin tua?
Sudah terlambat ya?
Kamu sudah tidak menginginkannya seperti dulu
Lidahmu sudah mati rasa
Imajinasimu semakin tumpul
Kamu menyesal tidak bisa menikmatinya dari dulu
Tapi waktu tidak bisa diulang kembali
Kamu tiba-tiba menangis
Ternyata permen coklat itu masih begitu berharga
Adakah yang bisa menggantikan permen coklat itu?
Kamu hanya bisa menunggu
Dan mengganti permen coklat itu dengan hal lain
Hanya untuk sedikit mengobati sakit hatimu
Aku hanya ingin bilang kepadamu
Mungkin saat ini kamu belum menemukan pengganti permen coklat itu
Tapi aku ingin kamu terus mengingat saat pertama kali kamu memakan permen coklat itu
Memang tidak sehebat yang kamu bayangkan
Setidaknya kamu pernah merasakannya sekali
Sekali atau tidak pernah sama sekali
Hargai itu teman!
Cikarang, 23 Juli’08
Kamu tentu pernah makan permen coklat
Tapi ingatkah waktu kamu kecil dulu?
Saat permen coklat sesuatu yang sangat berharga
Ingatkah kamu
Waktu kamu sangat iri melihat teman-temanmu yang lain
Bisa menikmati coklat sampai 2 atau 3 kali
Rasanya sebal kalau kamu hanya bisa
Melihat dari luar jendela toko permen coklat yang dipajang
Warna-warninya membuat kamu semakin ingin
Kata teman-temanmu, rasanya enak sekali apalagi saat meleleh di mulut
Coklatnya terasa sekali
Rasanya tidak bisa menahan lagi untuk mencobanya
Tapi Ibumu pasti akan marah dan mengatakan itu akan membuatmu sakit gigi
Menarikmu jauh-jauh dari jendela toko
Dan kamu hanya terus mengingat warna dan bentuk permen coklat itu
Menggambarnya di buku harianmu
Ada juga di buku pelajaran gambarmu
Guru gambarmu hanya memberi nilai 7
walaupun crayon warna coklatmu habis
hanya untuk membuat permen coklat itu tampak nyata
tidak terasa ternyata waktu cepat berlalu
dan umurmu semakin bertambah
tapi keinginan memakan permen coklat itu berkurang
kamu sudah lupa karena begitu banyak hal yang harus dipikirkan
bahkan mungkin toko permen itu sudah tutup
suatu hari kamu ingat permen coklat itu
dan fantasi untuk memakannya lagi, lagi dan lagi
anehnya teman-temanmu sudah tidak peduli dengan permen coklat itu
apa mereka sudah menemukan yang lebih enak lagi?
Kamu tidak akan peduli
Permen coklat itu sudah di tanganmu
Tidak ada Ibu yang melarangmu
Atau uang logam yang tiba-tiba hilang saat kamu ingin membeli coklat dulu
Ayo cepat buka!
Kamu sudah lama ingin memakannya bukan?
Ayo!Tunggu apa lagi?
Bagaimana?Enak?
Kamu tidak berkomentar
Aku rasa kamu tidak menikmatinya lagi
Kenapa rasanya tidak sehebat dulu?
Apa karena aku sudah semakin tua?
Sudah terlambat ya?
Kamu sudah tidak menginginkannya seperti dulu
Lidahmu sudah mati rasa
Imajinasimu semakin tumpul
Kamu menyesal tidak bisa menikmatinya dari dulu
Tapi waktu tidak bisa diulang kembali
Kamu tiba-tiba menangis
Ternyata permen coklat itu masih begitu berharga
Adakah yang bisa menggantikan permen coklat itu?
Kamu hanya bisa menunggu
Dan mengganti permen coklat itu dengan hal lain
Hanya untuk sedikit mengobati sakit hatimu
Aku hanya ingin bilang kepadamu
Mungkin saat ini kamu belum menemukan pengganti permen coklat itu
Tapi aku ingin kamu terus mengingat saat pertama kali kamu memakan permen coklat itu
Memang tidak sehebat yang kamu bayangkan
Setidaknya kamu pernah merasakannya sekali
Sekali atau tidak pernah sama sekali
Hargai itu teman!
Comments
Post a Comment