Sama sekali nggak menyangka sudah ada buku baru dari Dee Lestari. Kemungkinan efek dari pandemi membuat penulis punya banyak kesempatan & waktu menulis. Pastinya excited banget begitu tahu buku terbaru Dee muncul di Gramedia. Dilihat dari pengalaman variasi tema karya dari Dee Lestari, jadi menebak-nebak tema buku barunya ini. Dari judulnya jadi ada kesan tema daerah Betawi. Iya nggak sih?! Ya udah daripada menebak-nebak, kita langsung lanjut ke sinopsis & reviewnya.
Sinopsis
Ping merasa telah memiliki segala yang ia butuhkan. Dunianya yang damai di Pantai Batu Karas, rumahnya yang penuh alat musik di tepi Sungai Cijulang, seorang sahabat terbaik, serta kakek yang menyayanginya. Namun, diam-diam Ping menyimpan kegelisahan tentang masa depannya yang buram. Bakat musiknya yang istimewa tidak memiliki wadah, dan ia tidak berani bercita-cita.
Hidup Ping jungkir balik ketika ia harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga calon gubernur. Ping mesti menghadapi sekolah baru, kawan-kawan baru, dan tantangan baru. Mungkinkah ia menemukan apa yang hilang selama ini ? Dan, apakah Ping siap dengan yang ia temukan ? Bahwa, hidupnya ternyata tidak sesederhana yang ia duga.
Baca Juga : Book Review The Perfect World of Miwako Sumida
Review
Waaah, ternyata tebakan aku meleset jauh! Cerita dengan latar belakang daerah sekitar Pangandaran, Jawa Barat. Seperti biasa, membaca buku Dee itu nggak pernah membosankan. Cukup dua hari & buku ini sudah habis dibaca. Ceritanya dibuat dengan alur maju mundur dengan karakter utama Ping, wanita muda berusia 17 tahun. Nggak kebayang sih tokoh Ping, wanita setengah bule yang pintar main musik.
Setelah Ping pindah ke Jakarta, setting cerita cukup banyak ada di rumah & sekolah baru Ping. Tokoh yang berperan cukup banyak dari Yuda Alexander, Pak Guntur, dan teman satu band dengan variasi karakter yang unik-unik.
Buku ini seperti bagian pengisi jeda dari berbagai macam jenis buku tentang horor, misteri & detektif. Apalagi kebanyakan tema tulisan Dee lebih ke tema serius, jadi tema ini sangat menyegarkan. Walaupun cerita tentang kehidupan anak SMA dan bahkan cinta segitiga antara Ardi-Rakai-Jemi, ceritanya jauh dari membosankan atau kesan kekanakan. Dan kebayang banget cerita ini cocok dibuat versi sinetron atau film. Hihihi. Intinya suka banget ! Nggak sabar nunggu seri keduanya. Berharap ada plot twist atau konflik yang seru. Hehe.
Happy Reading & Stay Safe
Comments
Post a Comment